kata-kata mutiara

Teacher: Let's play a game! Students: aww Teacher (ignores awww): What's white and has a soft middle? Jimmy: A pillow? Teacher: No, I was thinking of a marshmallow, but i like the way you think Jimmy: Okay I have one! Teacher: Let's hear it. Jimmy: What do I have that's hard and red? (giggles from the class) Teacher: Jimmy! That's not appropriate! Jimmy: Actually I was thinking of the apple in my lunch, but I like the way you think.

Gua bingung , ada komentar di dalamnya ada balasan, di komentar yang ada balasan, ada balasannya lagi, nah di komentar yg dibalas yang ada balasannya, ada komentar lagi.udah gitu komentar yang dibalas yang ada balasannya komentar dibalas sama yang ada balasannya lagi. Ruweetttt ,Gimane sih

me : dek hari sabtu jadi jalan? doi : maaf bg ada acara sama keluarga me : ooh yaudah gowes ya sama acaranya ^_^ doi : ok bg (hari sabtu sore) doi : bg kok satu hari ini ga kasih kabar? me : lah bukannya **** lagi ada acara, ya abg kira **** bakal sibuk sendiri doi : lho kan yg punya acara bukan ****nya tapi orang, terus jalannya ga jadi ni? me : lah kan katanya ga bisa waktu itu,tapi maaf kalau ga baca detil2 smsnya udah kehapus (soalnya sms selalu ku hapus biar ga makan memory dan dia tau aku orgnya gt) doi : heii acaranya ga sampe soree juga kalii, kan bisa sorenya jalan me : *dalam hati* OH MY FU*KING GOD JUST KILL ME NOW) selebihnya ga gw bilang lagi :v ini beneran gw alamin sendiri ituuuu rasanyaaaa aaaaaggggh

Seekor onta kecil bertanya kepada induknya, “Ibu kenapa sih telapak kakiku besar dan hanya terdiri dari tiga jari?” Si induk menjawab, “Kita kan onta, kaki seperti itu bagus untuk melewati gurun agar kaki tidak tenggelam dalam pasir.” “Lalu kenapa bulu mataku panjang?” tanya anak onta lagi. “Jika kita berjalan di gurun, pasir-pasir kan selalu beterbangan. Bulu mata yang panjang akan melindungi matamu dari kemasukan pasir,” jawab induknya. “Di punggungku ada punuk. Itu untuk apa?” tanya anak onta. “Itu untuk menyimpan air. Jadi kalau kita berjalan melintasi gurun yang susah air, kita bisa bertahan walaupun tidak minum berhari-hari,” jawab induknya. Setelah sekian lama terdiam, si anak onta berkata, “Jadi kita punya telapak kaki lebar, bulu mata panjang dan punuk dipunggung adalah untuk hidup di gurun.” “Benar sayang,” jawab induknya. “Lalu kenapa kita ada di Ragunan?" Induk onta: meneketehee...

kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu aku pernah berpikir tentang hidupku tampa ada dirimu dapatkah lebih indah dari yang kujalani sampai kini aku selalu bermimpi tentang indah hari tua bersamamu tetap cantik rambut panjangmu meskipun nanti tak hitam lagi bila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia telah aku habiskan sisa hidupku hanya untukmu dan telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk dunia karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu bila musim berganti sampai waktu terhenti walau dunia membenci kukan tetap di sini dila habis sudah waktu ini tak lagi berpijak pada dunia telah aku habiskan sisa hiduoku hanya untuk muuuuuuuuuuuuuu bila habis sudah cinta ini tak lagi tersisa untuk...

Aku? jadi duta shampo lain? hah? haahahaha ups... dulu pernah coba shampo lain, dan ketombe ku juga sempet ilang,dan kotembeku datang lagi. aku sama Pantene ajahhhhh, rambutku ga ketombean lagi,gak rontok lagi.

Mungkin itu dibuat oleh ibu yg membiarkan anak mereka bermain kotor membantu kakek yg sedang mogok dan memberikan uang 500 rupiah pada mesin cuci bicara,lalu mereka membantu boy yg sakit karena latihan MMA akhirnya john cena menngantikan boy untuk menj adi manusia harimau ke 8 lalu upin dan ipin datang ke jakarta untuk bertemu rafi ahmad tetapi,rafi ahmad sedang sakit jadi digantikan dengan sapri upin & ipin mempercayai bahwa 17 agustus hari merdekanya Republik Indonesia lalu mereka berdua datang ke gedung putih yg warnanya merah,akhir cerita memei dan jarjit datang membawa rantang untuk diberikan kepada pemulung di pinggir lampu merah,dan mereka hidup bahagia